Pelajar
Indonesia yang telah menyelesaikan sekolah, biasanya tidak membawa semua
barangnya balik kampung. Selain merepotkan untuk angkut-angkutnya,
barang-barang tersebut sangat mudah diperoleh di negeri sendiri. Maka,
kira-kira menjelang kepulangannya, mereka mengundang teman-teman yang masih
lama tinggal untuk datang ke rumahnya.
Barang-barang
lungsuran yang dibagikan dari yang ringan dan lucu seperti peralatan masak,
pakaian dingin, pakaian kerja, peralatan cuci, mainan anak-anak, dan
perlengkapan olah raga. Hingga yang berat-beratpun ada seperti mebel, perlengkapan
tidur hingga barang-barang elektronik seperti tv, video, kulkas hingga mesin
cuci.
![]() |
Barang lungsuran seperti peralatan makan |
Oh ya, mobil juga ada. Tetapi untuk mobil biasanya tetap harus membayar
tetapi dengan harga yang murah sekali. Silahkan tanya teman-teman senior
biasanya ada saja mobil nganggur ditinggal pemiliknya yang sudah kembali ke
tanah air.
Sayangnya
gap antara pelajar yang pulang dengan pelajar yang datang berjarak sekitar satu
bulan. Kebanyakan pelajar yang pulang sudah kembali ke tanah air pada bulan
Desember, sedangkan pelajar yang baru datang baru tiba pada bulan Januari.
Untungnya atas inisiatif orang perorang atau beberapa kelompok daerah atau
keagamaan menyimpankan barang-barang lungsuran itu untuk pelajar yang baru
datang kemudian.
Oleh sebab
itu, bagi pelajar yang baru datang jangan terlalu kuatir dan tergesa-gesa untuk
belanja macam-macam. Lebih baik bicara terlebih dahulu dengan teman-teman yang
sudah lama tinggal di sini.
Apabila barang-barang
lungsuran yang kita perlukan tapi sudah tidak tersedia lagi, jangan buru-buru
untuk belanja barang baru di toko. Ada banyak toko second hand yang menyediakan
barang yang kita perlukan dengan kualitas yang masih bisa dipakai. Dengan
begitu kita dapat berhemat dolar.