Setelah
beberapa waktu lalu pelajar Indonesia mengumpulkan sumbangan untuk bencana di
Nepal. Beberapa hari terakhir ini, pelajar Indonesia di Adelaide yang digerakkan
oleh pelajar dari Aceh melakukan
penggalangan dana untuk pengungsi Rohingya.
Sampai hari
terakhir terkumpul uang senilai $8.600 atau setara dengan Rp 90 juta. Nilai yang
tidak kecil untuk sekumpulan pelajar, tetapi nilai yang sangat kecil untuk
keperluan para pengungsi Rohingya. Tetapi bukan nilainya yang dilihat, tetapi
solidaritas dan spontanitas untuk menolong sesama yang perlu kita pupuk. Para pelajar
yang menyumbang dari berbagai wilayah, suku dan agama di Indonesia. Mereka merasa
terpanggil ingin membantu sesama, terutama pengungsi Rohingya ini yang mendarat
di wilayah Indonesia khususnya Aceh.
Bagi masyarakat
Aceh, menolong para pengungsi Rohingya bagaikan suatu kewajiban buat mereka. Sebagian
mereka berkata bahwa sewaktu bencana dahulu banyak masyarakat lokal maupun internasionak
yang membantu mereka, sekaranglah saatnya untuk membalas bantuan tersebut. Tidak
perduli siapa mereka.
Salah seorang
pelajar Aceh di Adelaide bahkan mengatakan bahwa mungkin tuhan mengutus orang
Rohingya untuk menggantikan keluarga mereka yang telah meninggal. Karenanya banyak
lahan-lahan yang tidak tergarap karena telah meninggalnya pemilik lahan akibat
mencana tsunami di Aceh beberapa waktu lalu.